Antara Yenny Wahid dan Bonus Demografi Indonesia
Dia mengimplementasikannya melalui Wahid Institute maupun Wahid Foundation.
Hal ini membuat Yenny diterima oleh semua pihak, baik golongan agama, dari yang mayoritas sampai minoritas.
Dia juga diterima oleh semua golongan ideologi politik, dari yang kiri hingga kanan.
Yenny pun diterima oleh seluruh strata sosial masyarakat, dari yang paling bawah hingga paling atas.
Karena itu, kerinduan pemilih muslim terhadap Gus Dur dapat tergantikan dengan hadirnya Yenny Wahid.
Selain itu, Indonesia saat ini sedang memasuki era bonus demografi. Puncaknya akan terjadi pada 2025-2030 ketika jumlah penduduk usia produktif berada pada angka 70 persen.
Era bonus demografi ditandai dengan dominasi jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) atas jumlah penduduk tidak produktif.
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 diperkirakan sebanyak 258 juta.
Indonesia menghadapi dua masalah besar dalam beberapa tahun ke depan. Yakni, terkait konflik agama dan bonus demografi.
- Bamsoet: Prabowo Menyambut Baik Keputusan MPR Terkait Bung Karno, Soeharto, dan Gus Dur
- Delapan Prabowo
- Tiga Presiden
- TAP MPR II/2001 Sudah Tidak Berlaku, Bamsoet Desak Segera Pulihkan Nama Baik Gus Dur
- Dewan Syura PKB: Pencabutan TAP MPR Memulihkan Nama Baik Gus Dur
- TAP MPR Soal Gus Dur Dicabut, Cak Imin Mengapresiasi Perjuangan Fraksi PKB