Antasari Adukan Hakim MA
Selasa, 05 Juni 2012 – 05:25 WIB
JAKARTA – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengadukan Majelis Hakim Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) yang menangani perkaranya ke Komisi Yudisial (KY). Melalui kuasa hukumnya, Maqdir Ismail, menjelaskan, telah terjadi pelanggaran dalam memberikan vonis terhadap terpidana kasus pembunuhan terhadap direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen itu. Selain itu, Maqdir menyatakan, keberadaan frasa 'penyadapan yang dilakukan Kapolri' dalam pertimbangan putusan itu telah bertentangan dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). "Bahwa penyebutan adanya frasa tersebut sebagai fakta persidangan tidak sesuai Pasal 197 ayat (1) huruf d KUHAP. Karena hal ini bukan merupakan fakta atau keadaan dari pemeriksaan persidangan sebagaimana dimaksud KUHAP," katanya.
Menurutnya, Majelis Hakim PK telah bertindak tidak profesional dengan mempertimbangkan fakta yang sesungguhnya tidak pernah terjadi, yakni penyadapan Kapolri Bambang Hendarso Danuri terhadap Antasari Azhar. Keberadaan fakta itu menunjukkan hakim tidak cermat dalam melihat perkara.
Baca Juga:
"Fakta dalam persidangan ini yang menyatakan adanya frasa 'penyadapan yang dilakukan Kapolri' membuktikan pertimbangan ini bukan hanya tidak logis, namun juga membuktikan Majelis Hakim PK tidak membaca berkas perkara secara akurat,’’ terangnya. Pertimbangan tersebut sama sekali tidak berdasar," ujar Maqdir kepada wartawan usai menyerahkan laporan pengaduannya di Gedung KY, Senin (4/6).
Baca Juga:
JAKARTA – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengadukan Majelis Hakim Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA)
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak