Antasari: Uraian Dakwaan Rekayasa Jaksa
Sentil Jaksa dengan Kasus Jaksa Urip
Jumat, 16 Oktober 2009 – 05:16 WIB
Dalam kasus suap jaksa Urip senilai USD 660 ribu dari Artalyta Suryani, disebut-sebut ada petinggi Kejagung yang terlibat. Bahkan dalam proses persidangan, sempat diputar rekaman pembicaraan antara Ayin dengan seorang jaksa agung muda (JAM) saat Urip tertangkap tangan oleh KPK. Namun hingga kini, KPK tidak melakukan proses hukum lebih lanjut.
Baca Juga:
Rekayasa lain adalah terkait dengan pertemuan-pertemuan Antasari dengan Sigid Haryo Wibisono dan Wiliardi Wizar di rumah Sigid di Jalan Pati Unus 35 Jakarta Selatan. "Diputarbalikkan seolah-olah pertemuan tersebut dalam rangka merencanakan pembunuhan," cetus mantan direktur penuntutan pada JAM Pidum Kejagung itu. Antasari pun lantas menyebut rekayasa jaksa dalam membuat surat dakwaan sebagai hal yang hebat. "Sesuai dengan skenario besar untuk menggiring saya sebagai terdakwa sejak awal dimulainya penyidikan," ungkapnya.
Di awal eksepsi yang dibacakan dengan posisi berdiri itu, Antasari meyakini dakwaan yang saat ini dikenakan terhadap dirinya adalah terkait dengan jabatannya sebagai pimpinan KPK. Dia menyadari langkah dan tindakannya bersama jajaran di lembaga antikorupsi itu membuat banyak pihak yang gerah.
Antasari mencontohkan adanya upaya penjebakan yang kemudian diopinikan mempermalukan dan melakukan pembunuhan karakter yang berujung pada pelemahan KPK. Selain itu, mengutip majalah Misteri edisi Januari 2009, ada upaya menyantet ketua KPK. "Atas perintah salah satu konglomerat dengan biaya Rp 250 juta," bebernya.
JAKARTA - Antasari Azhar tidak tinggal diam didakwa jaksa penuntut umum terlibat sebagai otak pembunuhan Dirut PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin
BERITA TERKAIT
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada