Anthony Budiawan: Dana Kompensasi BBM Seperti Siluman, Angkanya Sesuka Mereka
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti dari Political Economic and Policy Study (PEPS) Anthony Budiawan menyebut pemerintah telah berbohong mengenai dana subsidi dan kompensasi energi.
Sebab, total dana yang mencapai Rp 502 triliun itu seperti data siluman alias tidak berwujud tetapi dibilang ada.
"Data dana kompensasi itu seperti siluman, tidak berwujud, dibilang ada, angkanya sesuka-suka mereka," ujar Antohny saat dikonfirmasi JPNN.com, Senin (29/8).
Lebih lanjut, Anthony membeberkan subsidi yang besar itu bukan hanya BBM melainkan subsidi LPG sebesar Rp 66 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 56 triliun.
Anthony menyebutkan subsidi yang diberikan untuk BBM hanya sekitar Rp 11 triliun tidak mencapai dari yang disebutkan oleh Presiden Jokowi.
Namun, sangat disayangkan di dalam UU APBN 2022 tersebut tidak disebut berapa nilai dana kompensasi.
Kemudian, tiba-tiba ada Perpres 98/2022 yang mengatakan subsidi energi, termasuk BBM, LPG, dan listrik, dan dana kompensasi, naik menjadi Rp 502 triliun.
Dengan kata lain, tidak ada perincian berapa subsidi BBM, LPG, berapa dana kompensasi BBM serta LPG, lalu apa yang dimaksud dengan dana kompensasi.
Peneliti dari Political Economic and Policy Study (PEPS) Anthony Budiawan menyebut pemerintah telah berbohong mengenai dana subsidi dan kompensasi energi.
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani
- Pemerintah Berencana Alihkan Subsidi BBM jadi BLT, tetapi
- Layani Energi ke Pelosok Negeri, Pertamina Tambah Penyalur 40 BBM Satu Harga