Anti-Mainstream Bureaucracy, Jurus Menteri Anas Mereformasi Birokrasi
Lebih lanjut Anas berpendapat bahwa reformasi birokrasi bukanlah pekerjaan yang langsung menampakkan hasil legendaris. Dia menyebut reformasi birokrasi adalah kerja sunyi yang menguras banyak energi.
“Buku ini merangkum dari (ide) banyak orang, saya sebagai menteri cuma menuliskannya,” tuturnya.
Sebagai contoh, Anas menimba ilmu dari mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Saat berkunjung ke Indonesia pada April lalu, pendiri Tony Blair Institute (TBI) itu berbagi ilmu soal kesuksesannya mentransformasi birokrasi Inggris selama satu dekade pada 1997-2007.
“Kuncinya di digitalisasi,” imbuh Anas menceritakan petuah Tony Blair.
Namun, Anas juga menyadari upaya untuk mereformasi birokrasi bukanlah hal mudah. Tantangannya ialah meyakinkan para pemangku kepentingan.
Untuk mengatasi hal itu, Anas melobi tokoh-tokoh kunci di pemerintahan Presiden Jokowi, misalnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Anas mencoba meyakinkan bahwa untuk membenahi birokrasi tidak selalu harus dengan penambahan kewenangan dan anggaran. Menurut dia, justru dalam reformasi birokrasi harus ada terobosan.
“Jadi, mari mewujudkan birokrasi berdampak agar anggaran tidak habis untuk perjalanan dinas dan pembangunan kantor,” kata Anas.
Buku berjudul Anti-Mainstream Bureaucracy berisikan jurus-jurus Menteri Anas mereformasi birokrasi
- Sejumlah Tokoh Hadiri Peluncuran Buku Karya Dede Yusuf, Berikut Daftar Namanya
- MenPAN-RB Ungkap Instruksi Jokowi soal Jadwal ASN Pindah ke IKN, Siap-Siap Saja
- MenPAN-RB Ingatkan ASN yang Pasangannya Maju Pilkada
- Pj Bupati Majalengka Sabet Penghargaan Akuntabilitas Kinerja 2024
- Menteri Anas: Pemindahan ASN ke IKN Tunggu Keputusan Pemerintah Baru
- Ida Fauziyah Luncurkan Buku yang Menginspirasi di Akhir Masa Jabatan, Ini Judulnya