Anti Pro
Oleh Dahlan Iskan
Kian lama kian terseret ke dalam link-link itu. Dia merasa sehati dengan anggota aliran itu. Jiwanyi menjadi seperti terbebas.
Akhirnya Melissa percaya: berita tentang wabah itu sengaja dilebih-lebihkan. Terutama oleh penguasa media. Dengan tujuan menyebarkan ketakutan. Itulah, katanyi, bentuk teror yang dilakukan penguasa internet.
Melissa akhirnya juga percaya bahwa ada skenario besar di balik wabah itu: agar semua orang mau melakukan vaksinasi. Di dalam vaksin itu dimasukkan chip ukuran nano. Chip itulah yang akan mengubah gen manusia: menjadi tidak memercayai Yesus Kristus.
Dia ikuti terus link-link kelompok QAnon. Melissa teperdaya oleh indoktrinasi di situ.
"Awalnya kalian dipaksa memakai masker. Lama-lama kalian nanti dipaksa masuk sebuah kotak," kata berita di sana.
Melissa pun ingat cerita waktu dia masih kecil. Salah satu keluarga leluhurnyi dipaksa masuk kamar gas di Jerman –menjadi korban Holocaust.
Dia pun membayangkan kalau kelak dipaksa harus masuk kotak berarti sama mengerikannya dengan masuk kamar gas itu.
Melissa juga percaya bahwa kelompok intelektual lagi mengembangkan aliran misterius. Yang ritualnya memakan janin manusia. Ada yang percaya penyiar TV CNN pun makan janin.