Antisipasi Antusiasime Pemilih Di Dalam Negeri, KPU Diminta Fleksibel
Kisruh di Hong Kong dan Malaysia
Photo: Foto dari bagian dalam ruangan yang menjadi TPS di Wanchai, Hongkong menunjukan banyak bilik suara kosong. Sementara ratusan warga dibiarkan mengantri kehujanan di luar gedung. (Supplied)
Di Hong Kong misalnya, pada hari pencoblosan Minggu (14/4/2019) ratusan pemilih di TPS yang terletak di distrik Wancai marah karena tidak bisa memberikan suara karena PPLN menutup TPS dengan alasan waktu pencoblosan sudah berakhir padahal mereka telah dan mengantri sejak pagi.
Di lini masa beredar video sejumlah pemilih yang tampak emosi melabrak petugas PPLN karena tidak bisa mencoblos.
Mereka mengecam kinerja PPLN yang lamban dan membiarkan warga antri berjam-jam di luar sementara ruangan yang digunakan sebagai TPS tampak sepi.
Dan setelah pukul 19.00, TPS langsung ditutup dengan alasan waktu pemungutan suara sudah habis.
Dalam video itu terlihat juga polisi Hong Kong menengahi keributan itu.
Seorang buruh migran di Hong Kong Rina Fadhilah mengatakan kejadian seperti itu hanya terjadi di TPS Wancai saja.
Karena di dua TPS lainnya di Hong Kong, yakni di Tsim Tsatsui dan Yuen Long pemungutan suara berlangsung lancar dan semua warga diberi kesempatan untuk mencoblos.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata