Antisipasi Antusiasime Pemilih Di Dalam Negeri, KPU Diminta Fleksibel
"Banyak yang dulu golput sekarang mencoblos, ini akibat media sosial juga, semua orang kan pakai medsos jadi lantaran sangat santer dibahas semua yang terjadi di Tanah Air, semua orang jadi peduli dan tertarik soal politik." tutur perempuan asal Wonosobo, Jawa Tengah.
Ia menambahkan masa kampanye pemilu 2019 di Hong Kong juga berlangsung meriah.
"Setiap pekan entah dari kubu 01 maupun 02 pasti menggelar acara untuk memeriahkan pemilu." tutupnya.
Sementara di Malaysia, isu temuan surat suara yang sudah tercoblos juga tidak mempengaruhi antusiasme warga.
Sebaliknya malah mendorong pendukung kedua kubu capres dan cawapres semakin bersemangat untuk mengerahkan pendukungnya ke TPS.
"Selain sengitnya kontestasi, peranan relawan yang bergerak di akar rumput juga sangat berpengaruh." kata pria asal Sampang, Madura, Jawa Timur tersebut.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kisruh serupa terjadi dalam pemungutan suara di tanah air yang akan digelar serentak pada 17 April mendatang, sejumlah tokoh meminta KPU bersikap fleksibel terkait aturan waktu pemungutan suara.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemilu 2019 lebih rumit sehingga warga butuh waktu mencoblos yang lebih lama.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata