Antisipasi Banjir Dalam Upaya Swasembada Pangan

Hal ini diamini Yudi Yudhistira dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisanggarung dari Kementerian PUPR.
"Kami terus melakukan normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan perbaikan-perbaikan pintu-pintu air yang rusak sesuai anggaran yang disetujui dan dialokasikan dari pusat dan memang belum semua DAS dapat dinormalisasi karena anggaran yang dialokasikan pusat belum dapat menjangkau semua DAS yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon,"ungkap Yudi.
Upaya normalisasi DAS ini juga diakui terkendalanya banyaknya bangunan-bangunan liar yang berdiri di sepanjang DAS.
Kementerian PUPR terus berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cirebon untuk melakukan penertiban terhadap bangunan liar tersebut.
Kepala Dinas Pertanian TPH Kab Cirebon Ali Effendi sangat mengapresiasi adanya FGD ini mengingat besarnya kontribusi Kabupaten Cirebon dalam Upsus Swasembada Pajale.
Di mana Kabupaten Cirebon merupakan salah satu sentra pemasok utama beras di Pasar Induk Cipinang, sehingga upaya penanganan banjir ini dirasa sangat penting mengingat dampaknya yang dapat mempengaruhi produktivitas padi Kabupaten Cirebon.
Adapun beberapa faktor penyebab banjir di wilayah Kabupaten Cirebon di antaranya :
1) Curah hujan yang tinggi dan kiriman air dari hulu
Kementerian Pertanian menaruh perhatian besar terhadap bencana banjir yang melanda banyak wilayah di Indonesia.
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah