Antisipasi Beredarnya Hoaks tentang Bencana Alam
jpnn.com, KUDUS - Polres Kudus, Jawa Tengah, meningkatkan patroli media sosial guna mencegah kemungkinan beredarnya berita hoaks atau berita palsu tentang bencana alam.
Hal ini dilakukan karena dalam beberapa pekan terakhir, masif beredar hoaks tentang bencana alam.
"Patroli media sosial tersebut untuk mendeteksi sejak dini kemungkinan adanya upaya penyebaran informasi yang tidak benar di media sosial," kata Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi di Kudus, Kamis (9/1).
Catur Gatot mengakui sempat geram dengan beredarnya video bencana banjir yang keterangan lokasinya di pintu Wilalung atau dikenal sebagai Bangunan Pengendali Banjir Wilalung Lama (BPBWL).
Apabila ditemukan situs penyebar kabar bohong dan terbukti menyebarkan, maka akan segera diambil tindakan untuk diproses secara hukum karena di dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) diatur dengan jelas ancaman pidananya.
"Masyarakat juga kami minta berperan aktif membantu patroli media sosial dengan selektif dalam berbagi informasi yang diterimanya," ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang tersebar lewat media sosial. "Jika berpotensi tidak benar, jangan dibagikan," ujarnya.
Catur mengatakan, peran Bhabinkantibmas juga akan dimaksimalkan dalam mengedukasi masyarakat terkait hal itu.
Polisi akan menggencarkan patroli di medsos untuk mencegah beredarnya kabar-kabar palsu alias hoaks tentang bencana alam.
- Teliti Hashtag Judol di Medsos, Mahasiswi UPNVJ Raih Penghargaan di Ajang Internasional
- Belasan Rumah di Bondowoso Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
- Debat Pertama Pilkada Kudus, Elektabilitas Samani-Bellinda Capai 53,5 Persen
- Tubagus Joddy Kerja dengan Raffi Ahmad, Berapa Gajinya?
- Bawaslu Sumsel Perketat Pengawasan Kampanye di Medsos
- REQComm: Elektabilitas Sam'ani-Bellinda di Medsos & Online Tertinggi