Antisipasi Disusupi Kelompok Radikal, Ini Pesan Lily Wahid
Namun, ia juga menyayangkan demonstrasi ini seharusnya tidak terjadi, bila penegakan hukum kasus penistaan agama itu dilakukan secara cepat dan sesuai hukum di Indonesia.
“Mereka merasa ada yang menista agama, tapi penangannya lambat. Dulu sudah ada kasus Arswendo Atmowiloto. Seharusnya kalau penegakan hukumnya sesuai UU dan pemerintah cepat memfasilitasi tuntutan umat secepatnya, mungkin tidak akan demo. Karena kasusnya dibiarkan, sekarang bergulir cepat dan menjadi gelombang besar. Padahal umat minta hukum negara ditegakkan, bukan hukum Islam,” tutur Lily.
Ia khawatir, kondisi ini akan dimanfaatkan pihak ketiga untuk melakukan provokasi.
Apalagi ia mendengar petugas kepolisian akan menggunakan serban saat melakukan pengamanan demonstrasi besok.
Menurutnya, itu berlebihan karena aparat keamanan harusnya wajar-wajar saja.
“Langkah persuasif boleh saja, tapi aparat jangan berlebihan,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas juga khawatir aksi demo ini akan ditunggangi kelompok radikal.
Menurutnya, kemungkinan itu sangat besar karena akan banyak kelompok masyarakat yang ikut aksi demo itu.
JAKARTA – Demonstrasi 4 November yang akan dilakukan umat Islam terkait penistaan agama yang dilakukan salah satu calon gubernur DKI Jakarta
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS