Antisipasi Kemacetan Pembangunan Elevated, Jasa Marga Minta Pengguna Jalan Siapkan Aplikasi
jpnn.com, JAKARTA - Humas Jasa Marga Jakarta-Cikamprek, Handoyo mengatakan perseroan telah melakukan antisipasi kemacetan dampak dari pembangunan elevated.
Pihaknya sudah mensosialisasikan kepada para pengguna tol untuk menyiapkan Global Positioning System (GPS) atau google maps.
“Saya meminta kepada para pengendara untuk menyiapkan google maps setiap memasuki Tol Jakarta-Cikampek. Para pengendara nanti bisa keluar untuk melalui jalan arteri,” ujar Handoyo saat dihubungi Radar Bekasi, Jumat (4/8) kemarin.
Dia mengungkapkan dampak dari pembangunan elevated ini volume kendaraan mengalami penurunan karena kerap terjadi kemacetan. Namun, meski mengalami penurunan dia meminta seluruh pengendara bisa keluar tol untuk melalui jalur arteri jika terjadi kemacetan.
Handoyo mengatakan, telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) untuk membantu para pengendara yang keluar tol akibat terkena imbas macet.
Dengan adanya bantuan dari Dishub akan membantu para pengendara sekaligus mengurai kemacetan di titik keluar pintu tol.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Dishub untuk membantu teknis di lapangan. Koordinasi itu agar tidak terjadi kemacetan juga ketika para pengendara yang keluar dari tol mengalami kemacetan,” jelas dia.
Handoyo menambahkan, proses kontruksi sudah berlangsung dengan melakukan pelebaran pada badan jalur selama tiga bulan ke depan. Proyek pembangunan elevated akan berakhir pada 2019.(yay/pj)
Humas Jasa Marga Jakarta-Cikamprek, Handoyo mengatakan perseroan telah melakukan antisipasi kemacetan dampak dari pembangunan elevated.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Antisipasi Kemacetan saat Nataru, Gapasdap Minta Pemerintah Tambah Dermaga di Merak-Bakauheni
- Macet Parah Terjadi di Jalan Soetta Bandung, Ternyata Ini Penyebabnya
- FINNS & Grab Kerja Sama Hadirkan Transportasi Publik Gratis di Canggu
- Aksi Koboi Pantura Demak, Tembak Mobil karena Kesal Menghadapi Kemacetan di Jalan
- Libur Panjang, Lebih dari 400 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Bali Ingin Punya Kereta di Tahun 2027, Akankah Mengurangi Kemacetan?