Antisipasi Kenaikan PT, Hanura Gandeng PBB
Sabtu, 14 Mei 2011 – 00:34 WIB
JAKARTA - Rencana parpol-parpol besar di DPR menaikkan angka ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) pada Pemilu 2014 mendatang dari 2,5 persen yang diberlakukan pada Pemilu 2009, terus mengundang penolakan. Pasalnya, semakin tinggi angka PT akan semakin banyak suara pemilih terbuang. Karenanya, sambung mantan Panglima TNI itu, demi menjaga agar suara rakyat tidak hilang maka harus ada penyelenggaraan Pemilu yang kredibel dan menjamin tidak akan adanya pencurian-pencurian suara sebagaimana terjadi dalam pemilu lalu.
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Bulan Bintang (PBB) adalah parpol yang menolak PT dinaikkan. Ketua Umum Hanura Wiranto pun bertemu dengan Ketua Umum PBB MS Kaban di kantor DPP Hanura, Jumat (13/5), guna membicarakan antisipasi kenaikan PT.
Baca Juga:
Pada pertemuan tersebut Wiranto mengatakan, jika dalam Pemilu ternyata ada suara pemilih yang mubazir karena aturan, berarti ada yang salah dalam aturan tersebut. "Artinya UU itu ada yang salah dan harus diperbaiki lagi. Hanura mengharapkan tidak boleh ada suara rakyat yang dihilangkan," ujar Wiranto.
Baca Juga:
JAKARTA - Rencana parpol-parpol besar di DPR menaikkan angka ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) pada Pemilu 2014 mendatang dari 2,5
BERITA TERKAIT
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik
- MK Hapus Presidential Treshold, Ketua DPD Hanura Sultra: Konstitusi Kembali ke Tangan Rakyat