Antisipasi Kenaikan PT, Hanura Gandeng PBB
Sabtu, 14 Mei 2011 – 00:34 WIB
Sedangkan MS Kaban mengatakan, masyarakat jelas menginginkan Pemilu bisa berjalan tidak hanya langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber) tapi juga jujur dan adil (jurdil). Menurutnya, hangusnya suara pemilih karena pemberlakuan PT jelas bukan prinsip yang adil.
Baca Juga:
Mantan Menteri Kehutanan itu menambahkan, wacana menaikkan angka PT bisa memicu konflik horizontal lantaran semakin banyak suara pemilih yang percuma. "Apa itu semua bukan satu kemunduran" Dulu saja dengan PT 2,5 persen, suara parpol yang hangus mencapai jutaan suara, bagaimana pula jika angka itu kemudian ditingkatkan lebih tinggi lagi. Sulit dibayangkan implikasi hangusnya suara-suara dan ada potensi konflik di sana," ulasnya.
Apakah pertemuan itu juga dalam rangka penggabungan (fusi) Hanura dan PBB? Baik Wiranto ataupun Kaban memberi jawaban diplomatis.
Wiranto mengatakan, Hanura dan PBB berupaya menyamakan visi tentang sistem demokrasi saat ini yang harus dikoreksi. Alasannya, mandat rakyat tidak bisa dialihkan ke kelompok lain yang belum tentu bisa dipercaya. "Apalagi (suara rakyat) dihilangkan begitu saja," ucapnya.
JAKARTA - Rencana parpol-parpol besar di DPR menaikkan angka ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) pada Pemilu 2014 mendatang dari 2,5
BERITA TERKAIT
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik