Antisipasi Koruptor Pura-pura Sakit, KPK Gandeng IDI
Senin, 11 Juni 2012 – 12:40 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi melakukan kerjasama (MoU) soal second opinion berkaitan dengan penilaian medis terhadap tersangka korupsi, saksi maupun terdakwa yang ditangani oleh KPK. Untuk itu, lanjutnya, KPK menyadari betul KPK butuh keterangan yang lebih objektif yang disampaikan para ahli di bidang kedokteran. Tujuannya supaya KPK memahami tentang prosedur penilaian medis dan second opinion agar KPK mengerti masalah yang sebenarnya terjadi.
Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan MoU ini dilatarbelakangi oleh kasus-kasus saat seorang tersangka, saksi maupun terdakwa yang saat akan diperiksa KPK terjadi hal yang tidak tidak wajar seperti pura-pura sakit atau pingsan.
Baca Juga:
"MoU ini menyangkut hal yang fundamental soal penilaian medis terhadap tersangkan saksi. Latar belakang di masa lalu ada kecenderungan orang yang akan diperiksa KPK ada hal yang menurut hemat kami dilakukan secara tidak wajar, misalnya pura-pura sakit, pura-pura pingsan," kata Ketua KPK Abraham Samad, dalam jumpa pers di KPK, Senin (11/6).
Baca Juga:
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi melakukan kerjasama (MoU) soal second opinion berkaitan dengan
BERITA TERKAIT
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli
- Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week