Antisipasi La Nina, Petani Diimbau Maksimalkan Asuransi Pertanian

jpnn.com, JAKARTA - Para petani di seluruh Tanah Air diimbau untuk mengantisipasi tingginya curah hujan akibat anomali iklim La Nina, yang bisa menyebabkan banjir.
Buat petani yang sudah memasuki musim tanam, Kementerian Pertanian (Kementan mengimbau agar mereka mengasuransikan lahan pertaniannya.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), La Nina bisa menyebabkan curah hujan meningkat sampai 40 persen. Selain itu, puncak musim hujan pun diperkirakan tidak bersamaan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan anomali iklim ini bisa menjadi ancaman serius buat pertanian.
“Oleh karena itu, kita (Kementan-red) meminta petani untuk mengantisipasi kondisi ini. Misalnya dengan mengasuransikan lahan pertanian. Dengan cara ini, petani bisa terhindar dari kerugian,” tutur Mentan SYL, Rabu (14/10).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan asuransi bisa menjadi pilihan terbaik untuk menjaga lahan.
“Anomali iklim La Nina bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya banjir yang bisa menyebabkan gagal panen. Kondisi ini bisa juga menyebabkan petani merugi. Namun, hal tersebut bisa dicover asuransi pertanian,” kata Sarwo.
Dia menyebutkan bahwa asuransi pertanian adalah bagian dari mitigasi bencana. Dengan asuransi, lahan yang gagal panen akan diganti rugi dengan klaim.
Asuransi pertanian bisa membantu petani terhindar dari kerugian gagal panen akibat bencana alam.
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar