Antisipasi Massa Aksi, Pengamanan Gedung MPR/DPR Berlapis
jpnn.com - JAKARTA - Meski Aksi Bela Islam III yang dihadiri ribuan umat Islam dari seluruh Indonesia berlangsung di Lapangan Monumen Nasional (Monas), pengamanan gedung MPR/DPR tetap diperketat.
Pantauan JPNN.com di kompleks Parlemen, Jumat (2/12), personel pengamanan yang menjaga kantor wakil rakyat dilakukan berlapis. Tidak hanya oleh pengamanan dalam (Pamdal) DPR, tapi juga Polri dan TNI.
Sejumlah kendaraan taktis juga terparkir di pintu masuk bagian belakang arah lapangan tembak Senayan, yang merupakan satu-satunya akses ke Parlemen.
Water canon, Baracuda, mobil Damkar dan beberapa unit kendaraan pertahanan Panser Anoa milik TNI juga disiagakan di sekitaran kompleks Parlemen.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan saat ditemui wartawan di sela-sela meninjau pengamanan MPR/DPR, mengatakan pengamanan itu sudah sesuai standar untuk antisipasi.
"Kita antisipasi kalau ada massa yang ke sini (DPR). Tidak ada pemberitahuan ke sini. Tapi yang ke sini bukan massa yang sedang dzikir bersama di Monas," kata Iriawan.
Kalaupun nantinya ada yang menggelar aksi di Parlemen, mantan Kadiv Propam Mabes Polri itu menyatakan itu di luar agenda yang diinformasikan ke kepolisian.
"Ada atau tidak kita siap. Kami belum tahu, karena kalau ada yang ke sini berarti di luar agenda kegiatan hari ini. (Pasukan yang siaga) cukuplah untuk hadapi massa," tandasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Meski Aksi Bela Islam III yang dihadiri ribuan umat Islam dari seluruh Indonesia berlangsung di Lapangan Monumen Nasional (Monas), pengamanan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengamat Apresiasi MBG, Dinilai sebagai Keberpihakan pada Hak Dasar dan Masa Depan
- 5 Berita Terpopuler: Ada Pemain Baru, Honorer Tendik Terjepit, tetapi Tidak Mau Berdemo demi Pengangkatan PPPK
- Sudah Ada Kabar Gembira untuk Honorer Lulus PPPK 2024, Alhamdulillah
- Bikin Malu Polri, Oknum Polisi di Kupang Menipu Hingga Rp 400 Juta
- Tidak Bisa Mendaftar PPPK 2024, Ratusan Honorer Mengalami Februari Kelabu
- Penyebab Kebakaran Kios Bubur Terungkap, Pemilik Rugi Rp 110 Juta