Antisipasi Pelemahan Ekonomi, ini yang Dilakukan BTN
jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) siap turut serta dalam menggerakkan pertumbuhan sektor riil, khususnya yang terkait dengan property. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi pelemahan ekonomi sebagai dampak krisis global yang disebabkan perang dagang dan pelemahan nilai tukar.
Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan, untuk mengatasi dampak ketidakpastian isu global yang terjadi saat ini, perseroan telah siap melakukan antisipasi dengan melakukan aksi korporasi dan turut serta dalam menggerakkan sektor riil.
“Jika sektor riilnya berkembang maka akan ada suatu pergerakan ekonomi dan bisa mendorong pertumbuhan secara tidak langsung,” ujar Maryono di Jakarta, Jumat (7/9).
Menurut Maryono, dalam bisnis pembiayaan properti ada sekitar 117 industri yang ikut terlibat. Untuk itu, perseroan akan mendorong pertumbuhan KPR sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Jadi kalau bisnis properti naik, maka semua akan ikut terdorong naik,” jelasnya.
Menurutnya, permintaan kredit saat ini masih cukup bagus, terutama untuk KPR Subsidi. Karena rumah merupakan kebutuhan pokok, permintaan KPR Subsidi diberbagai daerah sangat tinggi.
“Kalau rumah menengah atas memang ada koreksi, tetapi BTN mayoritas di KPR Subsidi jadi tidak mengganggu kinerja perseroan. Secara umum KPR growth sekitar 19%,” tegasnya.
Mengenai pelemahan rupiah yang terjadi, Maryono menegaskan, hal tersebut tidak berdampak pada bisnis BTN. Pasalnya, outstanding perseroan semuanya dalam bentuk rupiah.
Permintaan kredit saat ini masih cukup bagus, terutama untuk KPR Subsidi. Karena rumah merupakan kebutuhan pokok.
- BTN Raih Sertifikasi Green Building dengan Predikat Tertinggi
- Tingkatkan Dana Murah, BTN Gandeng UPN Veteran Yogyakarta
- BTN Luncurkan Debit Card BTN Prospera
- Genjot Dana Murah, BTN Optimistis Pertumbuhan DPK di Atas Industri
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- Bersama 3 Menteri, Dirut BTN Bahas Solusi Pencapaian Program 3 Juta Rumah