Antisipasi Penambahan Pemain, Persib Siapkan Dana

BANDUNG - Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) sudah menyiapkan dana apabila akan ada penambahan penggawa tim Persib Bandung untuk menghadapi turnamen Piala Indonesia Satu (PIS). Namun penambahan dana yang dilakukan itu juga akan disesuaikan dengan anggaran yang diterapkan.
    
Direktur Operasional PT PBB, Risha Adi Widjaya mengatakan, opsi penambahan pemain dilakukan guna mengantisipasi jika pemain yang memperkuat Persib pada musim 2015 enggan kembali berseragam Maung Bandung.
    
“Mungkin dengan alasan nilai kontrak yang tidak sesuai. Bisa jadi kan ada beberapa pemain yang tidak ingin kembali gabung dengan Persib. Tentu kita membuka peluang menambah pemain. Yang terpenting kita siapkan dana sekian (tanpa menyebut nilai) dan tinggal pelatih yang menentukan," terang Risha, di Graha Persib, Jumat (31/7).
    
Namun, untuk penambahan pemain, bisa saja urung dilakukan. Sebab menurut kabar yang diperoleh pihak manajemen, klub yang akan mengikuti PIS hanya boleh menggunakan pemain yang sudah terdaftar di Indonesia Super League (ISL).

“Tapi yang saya tahu, kita hanya bisa gunakan peserta yang sudah terdaftar untuk  ISL saja. Jadi pemain yang bisa bermain hanya pemain yang terakhir terdaftar di klubnya masing-masing," ungkapnya.
    
Disinggung soal sponsor, Risha mengatakan, pihaknya tengah melakukan proses negosiasi. Pelaksanaan turnamen PIS yang belum jelas menjadi salah satu alasannya.
    
"Format (pertandingan) sudah tahu, tapi tetap kita tunggu kejelasan turnamen itu sendiri. Sehingga para sponsor ini masih diragukan, masih mau kerjasama atau tidak. Karena secara verbal masih ada sponsor yang menanyakan kejelasan, termasuk jadwal PIS itu sendiri," tuturnya.
    
Namun bisa saja, ke-11 sponsor yang masih bertahan dengan tiba-tiba memutuskan kontrak kerjasamanya. Sebab pertandingan yang dihadapi Persib hanya berbentuk turnamen.
    
"Ada ruang negoisasi untuk sponsor yang mau putus. Tapi kita upayakan agar sponsor ini tetap mau bekerjasama. Mudah-mudahan saja tidak terjadi (putus kontrak)," harap Risha. (pra)