Antisipasi Penyebaran PMK, Kementan Imbau Peternak Ikuti Langkah Ini
Partikel virus ditemukan pada udara yang dihembuskan hewan terinfeksi, air liur, susu, urine, tinja, semen, hingga cairan yang dikeluarkan saat ternak keguguran.
"Virus PMK dapat masuk ke tubuh hewan melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi terutama melalui aerosol," paparnya.
Nuryani mengimbau agar para peternak segera melaporkan kepada petugas peternakan setempat jika ada ternak yang menunjukkan gejala klinis mengarah pada PMK.
Seperti muncul lepuh atau vesikel dan/atau erosi kulit di bagian hidung, lidah, bibir, di dalam rongga mulut baik di gusi maupun pipi bagian dalam, di sela kuku dan di ambing.
Dia menjelaskan, tanda klinis lain yang sering ditemukan, yakni demam sekitar 40°C, depresi, hipersalivasi atau keluarnya air liur secara berlebihan, penurunan nafsu makan dan berat badan serta produksi susu.
"Peran dari para peternak untuk turut serta membantu mencegah penyebaran PMK dengan mengikuti petunjuk dan saran dari para petugas kita di lapangan akan sangat membantu keberhasilan penanganan PMK ini," pungkas Nuryani. (jpnn)
Kementerian Pertanian mengimbau kepada masyarakat, khususnya para peternak untuk melakukan langkah ini.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Pakar Ekonomi: Bea Masuk Beri Kesempatan Produsen Susu Lokal untuk Tumbuh
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke