Antisipasi Peredaran Narkoba Memanfaatkan Medsos dan Transaksi Crypto
jpnn.com, JAKARTA - Polri bergerak cepat mengantisipasi modus baru peredaran narkoba.
Tak mau kecolongan, Polri secara ketat kini mengawasi media sosial dan transaksi narkoba menggunakan cryptocurrency.
Polri juga mengajak masyarakat untuk makin meningkatkan kewaspadaan.
Demikian terungkap pada Focus Group Discussion bertajuk 'Geliat Narkoba Dalam Bayangan Corona', yang diselenggarakan Divisi Humas Polri, secara daring, Rabu (27/10).
Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Prabowo Argo Yuwono dalam sambutannya yang dibacakan Karo PID Brigjen Pol. M. Hendra Suhartiyono mengingatkan narkoba dapat mengancam masa depan bangsa.
Sebab, narkoba merusak generasi bangsa sebagai penyambung perjuangan rakyat dan pimpinan di masa depan.
Menurut Argo, permasalahan narkoba di Indonesia bersifat mendesak dan kompleks, karenanya tergolong dalam kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime.
Dia menunjuk hasil temuan PPATK yang menyebut rekening jumbo milik sindikat narkoba sebesar Rp 120 triliun.
Polri mengajak masyarakat mengantisipasi peredaran narkoba yang memanfaatkan media sosial serta transaksi menggunakan crypto.
- BNN: Sulsel Darurat Narkoba Urutan Kelima di Indonesia
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Apa Motif 18 Polisi Peras Penonton DWP? Propam Sita Rp 2,5 Miliar
- Pastikan Keamanan Natal, Irjen Iqbal Kunjungi Sejumlah di Gereja di Pekanbaru
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- Darurat Penyelamatan Polri: Respons Terhadap Urgensi Pengembalian Reputasi Negara Akibat Kasus Pemerasan DWP 2024