Antisipasi Serangan Sampah Produk Malaysia
Perketat Pengamanan Pintu Perbatasan
Selasa, 07 September 2010 – 04:28 WIB
PONTIANAK - Meningkatnya pembelian barang-barang menjelang hari raya Idul Fitri 1431 H menimbulkan banyak kerawanan. Salah satunya, masuknya produk-produk kadaluwarsa atau sampah dari negeri jiran Malaysia, khususnya ke kawasan Kalbar. Seperti diberitakan sejumlah media, beberapa hari terakhir sejumlah produk asal Malaysia mulai membanjiri Kalbar. Produk yang paling banyak masuk adalah ayam, yang bisa mencapai 2.000 ekor per hari. Masuknya ayam-ayam asal negeri jiran ke Kalbar diduga dilakukan menggunakan mobil pribadi, terutama jenis Kijang, melewati pintu perbatasan Entikong. Setiap hari ada belasan mobil masuk membawa puluhan bahkan ratusan ayam hidup ke daerah ini.
"Kita berharap pemerintah melalui instansi terkait dapat mengantisipasi kemungkinan masuknya produk tak terpakai asal Malaysia ke Kalbar," tegas Drs Inosensius, anggota Komisi A DPRD Kalbar, kepada Equator (grup JPNN), Senin (6/9) kemarin.
Baca Juga:
Bentuk antisipasi, kata Ino, dapat dilakukan dengan memperketat pengamanan kawasan perbatasan. Jika memang ada barang-barang Malaysia yang tidak memiliki izin beredar di Indonesia, harus dimusnahkan. "Para pembawa barang tersebut juga harus diberi sanksi tegas. Ini diperlukan untuk memberi efek jera, agar para pelaku tidak mengulangi perbuatan yang sama di kemudian hari," sarannya.
Baca Juga:
PONTIANAK - Meningkatnya pembelian barang-barang menjelang hari raya Idul Fitri 1431 H menimbulkan banyak kerawanan. Salah satunya, masuknya produk-produk
BERITA TERKAIT
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Bantah Isu Penyusunan Pejabat Pemko Pekanbaru, Agung: Fokus Kami Kerja, Tepati Janji Kampanye