Antisipasi Serangan Siber, Saatnya Indonesia Membuat Sistem Enkripsi Mandiri

Sebut saja TNI, yang sudah jelas memerlukan jaringan komunikasi dari pusat sampai ke tingkat koramil. Lembaga-lembaga lain juga sangat memerlukan, misalnya Istana Presiden dengan kementerian, gubernur, walikota dan sebagainya.
"Indonesia saat ini punya potensi untuk mengembangkan jaringan telekomunikasi sendiri, karena telah memiliki industri yang mampu menyediakan layanan telekomunikasi maupun infrastrukturnya secara mandiri," ucapnya.
Dengan sinergi antara BUMN dengan pihak swasta dalam negeri yang menyediakan jaringan, device dan software yang memiliki tingkat keamanan tinggi, bisa digunakan oleh pemerintah ataupun lembaga negara lainnya. Keterlibatan perusahaan dalam negeri baik BUMN maupun swasta yang memiliki kemampuan untuk merekayasa industri mutlak diperlukan untuk menjamin keamanan jaringan.
Dikatakan, adanya perusahaan baik BUMN maupun swasta yang memiliki kemampuan merancang dan mengembangkan serta memiliki teknologi untuk membangun sistem komunikasi jaringan aman dan mandiri.
Bahkan mampu membuat protokol dan sistem enkripsi buatan sendiri (dalam negeri) sangat dibutuhkan pemerintah, untuk mewujudkan jaringan telekomunikasi khusus. Sehingga Indonesia, ke depannya mampu mengantisipasi serangan siber yang terus meluas dan berdampak kepada bidang bidang politik, pertahanan, ekonomi, sosial-budaya serta keamanan nasional. (esy/jpnn)
Nonot Harsono mengatakan, merebaknya serangan siber terhadap jaringan internet membuat kebutuhan terhadap penyelenggaran jaringan yang aman sangat diperlukan.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Indosat Sukses Jaga Stabilitas Jaringan saat Lonjakan Trafik Data 21% pada Lebaran 2025
- Serangan Siber Kian Marak, Synology Beri Solusi Cegah Kebocoran Data
- Harley Davidson Dibobol Penjahat Siber, Data Pelanggan Bocor, Waspada!
- Hadapi Serangan Siber, BSSN Bentuk dan Perkuat TTIS
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Tetap Online Saat Berlibur di Luar Negeri dengan JavaMifi