Antisipasi Skandal Demokrasi 2024, SKI Punya Gagasan Begini
Dia juga menyebutkan bahwa pemilu sebagai salah satu dari praktik demokrasi Indonesia, harus berjalan sesuai watak emansipasi dan sosial serta melahirkan gagasan terbaik untuk mengatasi masalah bangsa.
"Rakyat harus mendapat ruang kesempatan dalam ikut mengontrol jalannya demokrasi khususnya pemilu. Rakyat punya hak untuk mendapatkan pemilu yang baik, bebas, dan jurdil," tegasnya.
Atas dasar itu, Jati menyatakan pihaknya berinisiatif untuk mengontrol jalannya demokrasi dengan melakukan dua hal.
Pertama, melakukan rekruitmen bagi anggota masyarakat untuk menjadi Saksi Demokrasi.
"Saksi Demokrasi akan ikut aktif menyuarakan kepentingan rakyat agar dapat diakomodasi oleh masyarakat politik, termasuk menentukan siapa pemimpin bangsa yang dikehendakinya memimpin Indonesia ke depan," paparnya
Tahapan kedua ialah menyelenggarakan pendidikan bernegara secara luas dan sistematis dengan melibagkan rakyat untuk merumuskan masalah dan menegosiasikannya dengan partai politik dan kandidat pejabat politik.
"Untuk itu, SKI akan menyelenggarakan Musyawarah Desa di 57 Titik di Pulau Jawa, 5 September mendatang. Musyawarah desa tersebut sekaligus menjadi awal dimulainya program Saksi Demokrasi dan Pendidikan Bernegara," pungkas Raharja Waluya Jati.(mcr8/jpnn)
Sekjen SKI, Raharja Waluya Jati menyatakan pihaknya akan merekrut masyarakat untuk menjadi saksi demokrasi dalam mengantisipasi skandal Demokrasi 2024
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- MK Hapus Presidential Threshold, Ketua Komisi II: Babak Baru Demokrasi Indonesia
- MK Hapus Ketentuan Ambang Batas Pencalonan Presiden 20 Persen
- MK Hapus Aturan Ambang Batas Pencalonan Presiden, Ini Alasannya
- Anggap Kenaikan PPN 12 Persen Prorakyat, Marwan Cik Asan: Ini Keputusan Tepat
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia