Antisipasi Teroris, Razia Yustisi di Awal 2018
jpnn.com, SURABAYA - Demi menekan angka urbanisasi di Kota Surabaya, tim tiga pilar dari kecamatan, koramil dan Polsek Sukomanunggal menggelar razia yustisi di kawasan kampung kumuh sepanjang rel kereta api Tanjung Sari Surabaya.
Razia ini menyasar rumah kos, yang banyak dihuni penduduk baru. Razia ini bertujuan untuk menekan angka urbanisasi pada awal tahun 2018.
Selain itu, razia ini juga menjadi langkah antisipasi terhadap warga gelap atau tanpa identitas, yang kemungkinan menjadi pelaku teroris.
Dalam razia ini, petugas melakukan pemeriksaan KTP dan kartu keluarga.
Dari sebagian besar warga penghuni rumah kos, kebanyakan berasal dari luar Kota Surabaya, seperti Lamongan, Bojonegoro, Madura, Nusa Tenggara Timur, Kelaten, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Mereka merupakan warga yang tinggal sementara untuk mencari penghidupan layak, seperti berdagang, bekerja di sejumlah kantor perusahaan, dan bekerja serabutan," kata Kusnan, Camat Sukomanunggal.
Selain melakukan razia, pihak kecamatan juga memperketat penerbitan surat keterangan tinggal sementara (SKTS) dan melakukan pemantauan terhadap kedatangan warga melalui Ketua RT setempat.(end/jpnn)
Para pendatang baru di kota yang tinggal di indekos didata petugas dan RT setempat.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro Dorong Pemprov DKI Kelola Urbanisasi Secara Optimal
- Dukcapil DKI Jakarta Akan Mendata Pendatang Baru Selama Satu Bulan ke Depan
- Universitas Pembangunan Jaya Luncurkan Kajian UPJ-Indonesia City Metrics, Fokus di 42 Kota
- Ini yang Dilakukan 18 Pasangan Bukan Suami Istri saat Kena Razia di Indekos, Hmmm
- 18 Pasangan Bukan Suami Istri di Kamar Indekos Terjaring Razia