Antraks Menjangkiti Warga di NTT
Jumat, 09 Maret 2012 – 11:30 WIB
Dikatakannya, petugas kesehatan di Kabupaten Ende telah melakukan penanganan medis kepada masyarakat yang terjangkit virus anthrax. Selain melakukan penangan medis terhadap korban anthrax, pihaknya juga melakukan sosialisasi. Lanjut dia, untuk mencegah penyakit anthrax, maka jika ada hewan yang mati, jangan dimakan. Bila perlu, laporkan kejadian itu ke petugas peternakan setempat agar dia melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Pada umumnya penyakit anthrax akan mulai terjadi sekira satu minggu (masa inkubasi).
"Penyakit anthrax ciri-cirinya gatal pada kulit dan langsung luka. Sampai saat ini belum ada korban yang meninggal,"ungkapnya. Penyebaran anthrax biasanya melalui darah hewan, atau melalui virus yang ada di dalam tubuh hewan. Namun virus tersebut akan mati jika pengelolaan dagingnya baik. Lanjut dia, di Provinsi NTT, yang merupakan endemik virus anthrax yakni Kabupaten sumba Barat, Ende, Ngada, Sika dan Sabu. (mg-14/boy)
KUPANG-Setelah terjadi kasus antraks di Kabupaten Ende pada pertengahan Februari lalu, Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut