Antre Kamar RS Sampai Meninggal
Inspektorat Bentuk Tim Pencari Fakta Kasus RSUD dr Soetomo
"Terlebih, permasalahan ketidakjelasan antrean kamar sudah diterima KPK," tegas alumnus UPN Veteran Surabaya itu. Dia berjanji mencari fakta di lapangan sebelum membawanya ke KPK lagi.
Dalam upaya mencari fakta tersebut, pihaknya berharap media memberikan identitas pasien antre KTB yang tidak terlayani dan pernah ditawari untuk menyuap petugas agar antreannya dipercepat.
Menurut dia, karena dugaan itu bermula dari temuan media, pihaknya melalui tim akan menelusuri keberadaan pasien-pasien tersebut. Selanjutnya, pihak inspektorat membuat berita acara tertulis dari nama-nama pasien atau keluarga pasien itu yang pernah memiliki pengalaman soal antrean KTB. "Sebab, kalau hanya omongan kan bisa berubah-ubah, bukti itu kurang kuat," tegasnya.
Soal lamanya penyegaran petugas pengelola KTB, dia menjelaskan bahwa hal itu bisa jadi suatu pelanggaran. "Aturannya, untuk pejabat tingkat eselon ada mutasi setahun sekali," jelasnya.
Namun, kata Bambang, bila petugas yang menjadi penanggung jawab KTB hanya memiliki satu staf, tidak ada ketentuan yang mengatur rotasi. (dha/kus/c6/c7/end)
SURABAYA - Kasus jual beli kamar yang mulai terungkap akhir-akhir ini membuat sejumlah pasien yang pernah mendapat pengalaman buruk angkat bicara.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Natal 2024, Uskup Keuskupan Bandung Ajak Umat Jaga Persahabatan & Perdamaian
- Kakek di Musi Rawas Meninggal Dunia Diduga Jatuh dari Pohon Durian
- Polisi: Tak Ada Bayi Tertukar di RSI Jakarta Cempaka Putih
- Pemkot Bogor Didorong Maksimalkan Pendapatan Pajak Daerah
- Belasan Warga Bantargadung Sukabumi Diduga Keracunan Seusai Menyantap Jamur
- Sekda Batanghari Tersangka Penipuan, Begini Kasusnya