Antre Semen sebelum Menyalip di Tikungan
Senin, 09 April 2012 – 00:36 WIB
Kalau pabrik baru Semen Tonasa sudah beroperasi, bisa dibayangkan sendiri: pembangunan akan semakin cepat di wilayah timur. Apalagi, banyak sekali pembangkit listrik ukuran besar (untuk ukuran Indonesia Timur) selesai pada 2012 ini: 2 x 50 MW di Barru, 2 x 100 MW di Jeneponto, 150 MW PLTA di Poso, dan beberapa lagi. Dua bahan baku utama pembangunan, semen dan listrik, tidak akan menjadi penghambat lagi.
Pabrik Semen Tonasa memang akan menjadi salah satu andalan pembangunan di wilayah timur. Setelah pabrik kelima ini beroperasi, harus segera diputuskan untuk membangun pabrik keenam. Cadangan bahan baku di Tonasa seperti tidak terbatas. Pabrik itu terletak di bibir gunung kapur yang menjadi bahan bakunya. Tidak perlu biaya pengangkutan sama sekali. "Bahan baku di sini bisa untuk keperluan ratusan tahun," ujar M. Sattar Taba, Dirut PT Semen Tonasa.
Penambahan kapasitas tidak hanya terjadi di Tonasa. Di Tuban, Jatim, Semen Gresik juga membangun pabrik baru. Bahkan, sudah hampir beroperasi. Insya Allah bulan depan. Pemasangan mesin-mesin dan komisioning sudah selesai.
Kamis minggu lalu saya ke Tuban untuk menyaksikan penyalaan api pertama pabrik baru itu. Berarti dari Tuban akan ada tambahan semen tiga juta ton lagi per tahun. Total menjadi 13 juta ton semen diproduksi di Tuban.
Sebagai rasa syukur atas selesainya pembangunan pabrik unit 4 di Tuban ini, Dirut Semen Gresik Group Dwi Soetjipto mengadakan acara doa khusus. Dwi mengajak seluruh orang Tuban yang hafal Alquran (hufadz) berkumpul di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin, Desa Jarorejo, untuk khataman. Di pesantren pimpinan KH Ashari inilah saya ikut acara khataman itu.