Antre Tunggu Pengukuran Jarak Rumah ke Sekolah, Bu Nurafni Hampir Pingsan
jpnn.com, TARAKAN - Sejumlah orangtua calon siswa rela antre berjam – jam untuk mendaftarkan anak mereka pada PPDB tingkat SMA di Kota Tarakan, Kaltara. Antrean masih terjadi pada hari kedua pendaftaran (25/6).
Tidak sedikit orangtua yang berdesak-desakan hanya untuk mendapatkan nomor antre pendaftaran dan beberapa juga mengeluhkan tahapan pendaftaran yang cukup menyulitkan.
Orang ua calon peserta didik, Juliani (43) mengungkapkan panitia PPDB sangat tidak siap dalam melaksanakan pendaftaran. Terbukti, kurangnya jumlah panitia, menjadi penyebab calon pendaftar harus berdesak-desakan.
Padahal, ia sengaja datang ke sekolah di pagi hari dengan maksud agar tidak berdesakan dalam mengantre. Namun tetap saja, banyaknya pendaftar membuat ia harus merasakan sengitnya perjuangan mencari nomor antrean.
"Saya tinggal di kelurahan RT 53 Kelurahan Karang Anyar. Jaraknya dari rumah ke sini 2 kilo lebih. Padahal sudah sengaja datang jam enam untuk menghindari desak-desakan, akhirnya merasakan juga," tuturnya.
BACA JUGA: Bunda Kaget Anaknya Gagal PPDB, Kalah Bersaing dengan Calon Siswa Nilai Rendah
Senada dengan Nurafni (39), salah seorang warga Kelurahan Sebengkok Tiram mengaku hampir pingsan karena terlalu lama berdiri.
Menurutnya, mestinya sistem penyerahan berkas hanya melalui satu tahap saja sehingga, pendaftar tidak perlu berdiri untuk menunggu hasil perhitungan jarak antara rumah ke sekolah.
Orangtua mengeluhkan sistem pendaftaran PPDB sistem zonasi, termasuk soal antrean pengukuran jarak rumah ke sekolah.
- Selama Sistem Zonasi PPDB, 2 Tahun SMP Swasta Ini Tak Dapat Siswa Baru
- Pelantikan Sekda Kota Tarakan Dinilai Langgar Perpres
- Pria Penyerang Polres Tarakan Tewas Ditembak Polisi
- Mencoreng Nama Baik Polri, Enam Personel Polda Kaltara Dipecat Secara Tidak Hormat
- Legenda Bulu Tangkis Indonesia Meriahkan Turnamen KJA Open 2023
- Tok, Pembunuh Arya Gading Ramadhan Dihukum Mati