Antrean BBM Terjadi Karena Kepanikan
Minggu, 07 Agustus 2011 – 06:24 WIB
PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengakui, akhir-akhir ini terjadi antrean panjang pembelian BBM (khususnya jenis premium dan solar) di SPBU di hampir semua kabupaten/kota. Menurutnya, kondisi tersebut lebih disebabkan karena adanya kepanikan masyarakat terkait isu kenaikan BBM. Dalam upaya mengatasi kondisi BBM ini, Gubernur Kalbar melalui surat 27 Juni 2011 telah mengusulkan kepada Kepala BPH Migas untuk menambah kuota BBM sebesar 15-20 persen. ""Di samping itu, saya sendiri juga sudah melakukan audiensi secara langsung kepada Kepala BPH Migas dan Direktur BBM pada 27 Juni 2011 untuk memperjuangkan penambahan kuota BBM. Mudah-mudahan usul tersebut dapat dipenuhi pada APBN Perubahan 2011,"" kata Cornelis.
Kepanikan itu mengakibatkan terjadinya spekulasi pembelian BBM secara berlebihan oleh oknum masyarakat dan penyalahgunaan pembelian BBM bersubsidi oleh kendaraan-kendaraan transportasi komoditas industri dan ekspor.Soalnya, berdasarkan laporan yang diterima pemprov dari PT Pertamina Unit Pemasaran VI Pontianak, pada dasarnya stok BBM di Kalbar cukup karena kuota untuk wilayah Kalbar 2007-2011 telah meningkat.
Kuota BBM Kalbar 2011 yakni, premium 409.803 kl, solar 287.502 kl dan minyak tanah 110.408 kl. Bahkan, untuk tahun 2011, realisasi distribusi ke SPBU telah melebihi kuota yang telah ditetapkan.
Baca Juga:
PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengakui, akhir-akhir ini terjadi antrean panjang pembelian BBM (khususnya jenis premium dan solar)
BERITA TERKAIT
- Wahai Honorer Pelamar PPPK 2024 Tahap 1, Sudah Siap? Ada yang Harus Naik Pesawat
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar