Antrian di Pusat Rehabilitasi Narkoba Milik Pemerintah Australia Disorot
Beberapa bulan terakhir, Pemerintah Australia meluncurkan kampanye kesadaran publik akan bahaya narkoba. Namun para pengguna yang ingin lepas dari ketergantungan justru menghadapi pilihan sulit.
Pilihan sulit itu adalah menghabiskan puluhan ribu dolar di klinik rehabilitasi swasta; atau menunggu hingga 7 bulan untuk direhabilitasi di fasilitas negara.
Nyatanya, banyak warga Australia menghabiskan puluhan ribu dolar di klinik rehabilitasi swasta baik di dalam maupun luar negeri untuk melepaskan ketergantungan akan sabu, ketimbang berada di daftar panjang antrian klinik rehabilitasi milik pemerintah.
Di saat Pemerintah Australia mengatakan tingkat penggunaan sabu mencapai proporsi yang epidemic, masih ada sejumlah kekurangan di pusat rehabilitasi pemerintah. (Foto: Getty Images)
Salah satu mantan pengguna sabu yang menghabiskan hampir 100.000 dolar (atau sekitar Rp 1 miliar) di sebuah klinik rehabilitasi swasta di Thailand mengatakan, ia mencoba membantu teman-temannya menemukan klinik kesehatan yang didanai pemerintah untuk putra mereka yang sudah kecanduan sabu. Sebaliknya, ia bertemu dengan daftar tunggu yang panjang.
"Saya katakan kepada orang tuanya, ‘kita memiliki waktu 24 jam di sini, kita perlu menelepon beberapa tempat.’ Pada dasarnya, saya mengambil hari libur kerja dan menelepon untuknya. Saya mungkin menelepon 15 tempat di seluruh Australia. Tentunya, saya mencoba sesuatu yang awalnya didanai pemerintah. Tak ada satupun yang bisa menampungnya, " cerita mantan pengguna sabu yang dikenal sebagai Jimmy.
Ia mengungkapkan, “Semua tempat memberi saya periode tunggu antara enam minggu hingga tujuh bulan. Itu periode tunggu yang mereka berikan pada saya. Saya memberitahu orang tua bahwa kami punya waktu 24 jam. Kita harus menempatkannya di suatu tempat."
“Tempat rehabilitasi yang dimiliki secara pribadi, ada beberapa dari mereka yang memberi waktu 72 jam. Beberapa di antaranya sudah penuh dipesan, tetapi jika kami berkeras ... uang-lah yang berbicara di akhir hari,” tambahnya.
Beberapa bulan terakhir, Pemerintah Australia meluncurkan kampanye kesadaran publik akan bahaya narkoba. Namun para pengguna yang ingin lepas dari
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Lima Anggota Bali Nine Sudah Kembali dan Akan Hidup Bebas di Australia