Antusiasme Petani Sambut Program Serasi
Amran sendiri sudah beberapa kali datang ke Banyuasin. Di antaranya untuk menghadiri panen raya, dan kini untuk mengawal proyek optimasi lahan persawahan di rawa pasang surut.
"Kami sudah 3 kali datang ke sini. Ternyata enak naik motor daripada naik heli," katanya yang disambut riuh tepuk tangan warga.
Warga Menanti Optimasi Lahan
Maryono, seorang petani transmigran asal Jawa Tengah bercerita memiliki 4,5 hektar lahan sawah di lokasi yang terpisah-pisah. Salah satu lokasi berada di area optimasi lahan yang tengah digarap Kementan bekerja sama dengan Pemprov Sumsel dan warga petani.
Bersama beberapa petani dia sudah melakukan ujicoba panen 3 kali setahun. Dua kali padi, sekali jagung. Namun hasil panennya belum maksimal.
"Mudah-mudahan dengan pengaturan irigasi yang lebih baik, hasilnya lebih baik lagi," ujarnya penuh harap.
Sementara Sumarno, petani lainnya mengaku lahannya tidak termasuk dalam area percontohan optimasi. Menurutnya, petani di Desa Telang Rejo berharap pengaturan irigasi dan pertanian modern juga akan dilakukan di semua lahan.
"Ini kan percontohan. Katanya kalau berhasil kan dibuat di semua lahan. Semua petani berharap begitu. Cita-citanya kan Banyuasin jadi salah satu lumbung pangan," pungkas transmigran asal Wonosobo, Jawa Tengah ini.
Kementan sudah mengirim sebanyak 20 escavator dari Jakarta, untuk mengerjakan optimasi lahan di Desa Telang Rejo.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Kemensos Dorong Balai Satria Baturaden Jadi Pilot Project Program SERASI
- Kemensos Perkuat Pelayanan Publik Melalui Serasi
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target