Antusiasme Politik Masyarakat Mengkhawatirkan
Rabu, 10 Juli 2013 – 15:56 WIB
JAKARTA--Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai perlu meningkatkan sosialisasi daftar pemilih kepada masyarakat. Kepedulian masyarakat pada politik kian mengkhawatirkan, jika baru hadir saat pencoblosan. “Hadil audit juga menunjukkan tingkat keaktifan masyarakat untuk memeriksa daftar pemilih masih sangat rendah. Dimana 48,1 persen responden menyatakan akan memeriksa namanya. Sementara 36,6 persen mengaku tidak akan mengecek dan hanya 3,4 persen yang benar-benar mengecek namanya apakah sudah terdaftar sebagai pemilih,” katanya.
“Salah satu masalah yang dihadapi pada Pemilu 2009 itu terkait informasi dan sosialisasi daftar pemilih,” ujar pengamat politik dari Universitas Diponegoro, Hasyim Asy"ari dalam sebuah diskusi di gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/7).
Kondisi tersebut menurut Hasyim, seharusnya menjadi pembelajaran bagi KPU saat ini. Karena dalam audit LP3ES tersebut dinyatakan hanya 7,3 persen pemilih yang mengetahui periode pengecekan nama dalam DPS. Sementara 22,2 persen responden menyatakan tidak mengetahui apakah dirinya terdaftar atau tidak.
Baca Juga:
JAKARTA--Komisi Pemilihan Umum (KPU) dinilai perlu meningkatkan sosialisasi daftar pemilih kepada masyarakat. Kepedulian masyarakat pada politik
BERITA TERKAIT
- Istana Tegaskan Tak Ada Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati
- Profil Hariman Siregar Tokoh Malari, Sosok Pemberani Berjiwa Perlawanan
- Musyawarah Kadin Indonesia Siap Digelar, Arsjad Rasjid Pertahankan Keutuhan Organisasi
- DPD RI Usulkan Program Makan Bergizi Gratis Pakai Dana Zakat, Istana Justru Bilang Begini
- Klaim Pemprov Jabar Soal Status Pagar Laut di Bekasi, DKP: Kerja Sama dengan Swasta
- Presidium: NU jadi Anomali di Bawah PBNU