ANU Kembalikan Kerangka Tertua Warga Aborijin ke Pemilik Adat

ANU Kembalikan Kerangka Tertua Warga Aborijin ke Pemilik Adat
ANU Kembalikan Kerangka Tertua Warga Aborijin ke Pemilik Adat

Tulang belulang manusia tertua yang  pernah ditemukan di Australia telah dikembalikan ke pemilik lahan tradisional bersamaan dengan permintaan maaf resemi dari universitas ternama di Australia.

Mungo Man merupakan nama yang diberikan pada kerangka tulang manusia yang ditemukan di New South Wales Barat pada pertengahan tahun 1970an. Penemuan tulang belulang di pinggiran danau Mungo ini membuktikan pertama kalinya kalau manusia pernah hidup di benua Australia setidaknya sejak 40.000 tahun yang lalu, dua tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Universitas Nasional Australia (ANU) melakukan penelitian terhadap tulang belulang itu dan bertindak sebagai penjaga dari artefak tulang Mungo Man selama 4 dekade. Kini berdasarkan permintaan dari pemilik lahan tradisional, tulang belulang itu dikembalikan kembali kepada tetua adat dari warga Aborijin Muthi Muthi, Ngiyampaa dan Paakantji/Barkandji. ANU menyampaikan permintaan maaf resmei kepada para tetua adat dan mengakui kalau pemindahan tulang belulang leluhur mereka telah menimbulkan keresahan penelitian yang dilakukan tidak meminta izin terlebih dahulu dari pemilik lahan. "Kami memahami kalau pemindahan dari tulang belulang leluhur mereka ini telah menyebabkan duka cita yang terus berlanjut pada komunitas Anda dan kami meminta maaf atas situasi tersebut dan apa yang kami lakukan,” kata Wakil Rektor ANU, Ian Young. "Kami berharap pengembalian leluhur Anda ini, maka para pemilik tradisional, bisa memperbaiki kesalahan di masa lalu serta duka dan kesusahan yang kami sebabkan pada Anda semua” "Kami sangat berharap ini akan menjadi awal dari proses penyembuhan bagi masyarakat Anda." Para tetua adat dari warga Aborigin di sekitar Lake Mungo menempuh perjalanan ratusan kilometer untuk menghadiri upacara penyerahan tulang belulang Mungo Man ini pada Jum’at (6/11). "Saya kira situasinya sangat tidak baik ketika tulang belulang leluhur kami diambil begitu saja untuk pertama kalinya – kami bahkan tidak diberitahu dan itu tidak baik,” kata Lottie William, tetua adat dari warga Aborijin Barkandji yang berusia 81 tahun. "Dan sekarang kami mengambil mereka dan akan mengembalikan mereka ketempat dimana mereka seharusnya berada dan itu sangat bagus,” "Kami tahu kami sudah menetap dikawasan ini sejak zaman dahulu kala – sangat, sangat lama — dan tulang belulang membuktikan hal itu,” kata Mary Pappin, pemimpin warga Aborijin Muthi Muthi dari Balranald, NSW. "Mereka telah melakukan tugasnya dan kini biarkan mereka beristirahat. “ Tulang belulang Mungo Man pertama kali ditemukan oleh geolog ANU, Jim Bowler, yang tengah mencari bukti-bukti mengenai perubahan iklim. Tulang Mungo Man beserta 140 lainnya disimpan di  Museum Nasional di Canberra, sementara opsi bagi pemulangan mereka ke Lake Mungo disiapkan oleh dewan adat tradisional. Tulang belulang leluhur lainnya yang terdiri dari ibu dan anak yang ditemukan di kawasan yang sama dan diberi nama Mungo Lady, sudah diserahkan ke kawasan ini pada awal tahun 1990. Pengembalian artefak tulang leluhur warga Aborijin ini sangat panjang dan melelahkan bago para tetua dan antropologis. "ANU telah menjaga artefak tulang belulang ini selama 4 dekade dan kami memperlakukan mereka dengan sangat baik dan hormat. Sekarang saatnya mereka dikembalikan pada generasi penerus pribumi,” kata Professor Young said.

Tulang belulang manusia tertua yang  pernah ditemukan di Australia telah dikembalikan ke pemilik lahan tradisional bersamaan dengan permintaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News