Anwar Ibrahim Tuding Australia 'Turut Bersalah' Dalam Korupsi Najib

Mantan pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menuduh Australia "sangat tidak jujur" tentang mantan perdana menteri negara itu Najib Razak.
Anwar, yang disebut-sebut akan menjadi perdana menteri Malaysia, juga menuduh Pemerintah Australia "turut bersalah" dalam korupsi pemerintahan Najib.
Setelah menghabiskan 10 tahun dalam penjara, Anwar Ibrahim bersama-sama koalisi Pakatan Harapan mengusung mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad dan berhasil mengakhiri pemerintahan Najib yang dilanda skandal korupsi.
Kini Najib menghadapi tuduhan menjarah One-Malaysia Development Bank (1MDB), dan dananya digunakan membeli barang mewah mulai real estate hingga benda-benda seni.
Dalam wawancara dengan Program Breakfast Radio National yang merupakan bagian dari ABC, Anwar menyebutkan kebijakan luar negeri Australia dirasakan di Malaysia sebagai mentolerir korupsi dan kejahatan.
"Semua pernyataan mereka sangat mendukung Pemerintahan Najib, terlepas dari apa pun mereka dikatakan," katanya.
"Menyatakan bahwa Malaysia adalah contoh dari demokrasi yang paling moderat dan pantas, maksud saya pernyataan seperti itu dianggap konyol dan sangat tidak jujur," ujarnya.
Anwar juga mengkritik Australia karena menahan mantan pengawal Najib, Sirul Azgar Umar, di pusat detensi Villawood di Sydney.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya