Anwar: Tak Perlu Terburu-Buru Gulingkan Pemerintah
Jumat, 24 Oktober 2008 – 01:17 WIB
KUALA LUMPUR – Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim masih tetap yakin bakal bisa menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Abdullah Ahmad Badawi. Namun, menurut politikus 61 tahun itu, transisi kepemimpinan tidak perlu segera dilakukan. Sebab, Malaysia butuh waktu untuk mengatasi krisis ekonomi nasional terlebih dahulu.
Beberapa waktu lalu, Anwar sesumbar bakal bisa melengserkan Badawi dan koalisinya dari tampuk pemerintahan sebelum 16 September. Sayang, sumpah yang diucapkan Anwar sendiri itu tidak terwujud. Bahkan, tanda-tanda akan tergulingnya pemerintahan Badawi pun tidak tampak. ”Tapi, saya akan terus mengupayakan terwujudnya transisi kepemimpinan secara damai,” ujar rival politik Badawi tersebut, Kamis (23/10).
Baca Juga:
Dalam upayanya mewujudkan transisi pemerintahan secara damai, Anwar sempat mengajak Badawi mengadakan pertemuan empat mata. Tujuannya untuk membahas proses peralihan kekuasaan Malaysia secara sukarela. Jelas, undangan pertemuan tersebut ditolak Badawi mentah-mentah. ”Dia juga mengabaikan seruan untuk menyelenggarakan rapat parlemen istimewa dan menguji kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya lewat voting,” papar Anwar di hadapan reporter.
Kendati dua upaya damainya untuk menggulingkan pemerintahan Badawi gagal, suami Wan Azizah Wan Ismail itu sama sekali tidak pantang menyerah.”Dua opsi yang kami tawarkan sudah ditolak. Tapi, masih ada 10 yang lain. Kami sedang mengupayakannya,” sambung tokoh yang tercoreng tuduhan kasus sodomi tersebut. Dia menyatakan tidak akan berhenti mengguncang pemerintahan Badawi sebelum lawannya itu lengser.
KUALA LUMPUR – Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim masih tetap yakin bakal bisa menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Abdullah
BERITA TERKAIT
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan