Anwar Tuding Pemerintah Tilep Pajak
Kamis, 15 Januari 2009 – 19:30 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution menuding pemerintah senang 'menilep' pajak. Ini dilihat pada laporan pajak NPWP maupun ekspor yang tidak berdasar. Dia pun menyayangkan adanya larangan untuk memeriksa pajak. padahal dengan pemeriksaan, BPK bisa melihat efektifitas penggunaan keringanan pajak bagi upaya pembangunan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. "Terus terang saja dengan adanya pembatasan pemeriksaan sektor pajak, BPK hanya bisa menfokuskan pemeriksaan pada sebagian pengeluaran negara. Sedangkan penerimaan negara dari pajak tidak bisa dilakukan," tandasnya.
"Ada yang aneh dengan laporan Ditjen Pajak, masak dalam sebulan wajib pajak yang mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) bisa meningkat dari 2,5 juta menjadi 10 juta . Dapat angka dari mana itu, kan tidak mungkin para sopir atau pembantu punya NPWP. Memang pemerintah itu suka menambah-nambah data," kritik Anwar saat konfrensi pers di Gedung BPK RI, Kamis (15/1).
Baca Juga:
Ditegaskannya, berdasarkan rekap BPK, pemilik NPWP yang sudah terdaftar sebanyak 13,1 juta orang. Hanya saja yang efektif mengirimkan surat pembayaran tagihan (SPT) hanya 3,5 juta orang atau 1,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. "Jelaskan, kalau jumlah wajib pajak kita masih rendah, hanya 3,5 juta dan bukan 10 juta," ujar Anwar.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution menuding pemerintah senang 'menilep' pajak. Ini dilihat pada laporan pajak NPWP maupun
BERITA TERKAIT
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC
- Program UPLAND, SLB Tamima Mumtaz Wujudkan Kemandirian Ekonomi & Peningkatan Gizi