Anwardi Tega Tinggalkan Anaknya yang Terluka, Pengecut!
jpnn.com, JAKARTA - Bom yang meledak di rumah kontrakan terduga teroris Anwardi di Bangil, Pasuruan, Kamis (5/7), diperkirakan akan digunakan untuk menyerang sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).
Namun, Anwardi yang kabur meninggalkan istri dan anaknya yang terluka, disebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian ragu untuk melakukan aksinya.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) tersebut menjelaskan, Keraguan dari kelompok Anwardi inikarena Polri belakangan ini gencar melakukan penangkapan. Ada 138 orang terduga teroris yang ditangkap dalam waktu berdekatan. ”Akhirnya gak jadi serang TPS,” tuturnya.
Karena tidak melakukan aksi itulah, akhirnya bom-bom low explosive itu menganggur. Kemungkinan bom-bom itu digunakan mainan oleh anak dari terduga teroris Anwardi.
”Meledaklah bom itu melukai anaknya. Tapi, sebagai ayah bukannya menyelamatkan anaknya, dia justru kabur. Itu tindakan pengecut,” ujarnya lalu menyebut istri Anwardi telah diamankan.
Untuk jenis bomnya, Tito menuturkan bahwa sebenarnya yang meledak itu bukan bom. Dilihat dari bahan-bahannya, setelah olah tempat kejadian perkara, diketahui bahwa bahanya sama seperti mercon. ”Kadang juga dibuat untuk bom ikan,” ujarnya di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Jumat. (idr)
Bom Bangil, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut sosok terduga teroris Anwardi seorang pengecut karena meninggalkan anaknya yang terluka.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran
- Mendagri Tito Karnavian: TP PKK Membutuhkan Sosok Pemimpin Kuat
- Ketum TP PKK: Inovasi & Adaptasi Teknologi Informasi Penting dalam Pelaksanaan Program PKK
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Pemerintah Pusat Gelontorkan Rp 919 Triliun ke Daerah, Mendagri Tekankan Poin Ini