AP II Merasa Disudutkan Garuda Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengungkapkan rasa kecewanya pada PT Garuda terkait alasan batal mendatangkan pesawat Boeing 777-300 ER dengan rute Jakarta-London. Garuda beralasan karena landasan di Bandara Soekarno Hatta masih belum memenuhi standar tingkat kekerasan.
"Ini seolah-olah jadi mendeskriditkan kami," sesal Tri saat dihubungi, Jumat (2/8).
Lebih lanjut Tri jelaskan bahwa sejak dua tahun lalu sebenarnya AP II telah melakukan revitalisasi landasan karena umur landasan sudah berusia 28 tahun. "Awal dibuka Soetta tahun 1985, itu kekuatan landasannya (pavement classification number/PCN) 140 R/D/W/T, tapi karena umurnya tua maka mengalami penurunan kualitas. Jadi tahun lalu sudah dilakukan penyuntikan ke landasan, sehingga sekarang sudah 120 R/D/W/T," terangnya.
Namun revitalisasi itu diakui Tri tidak bisa dilakukan sekaligus. "Kalau mau sekaligus bisa saja setahun selesai, tapi masa bandaranya ditutup?. Maka itu harus disesuaikan dengan operasional Bandara," paparnya.
Seharusnya kata Tri, sebelum Garuda memutuskan untuk membuka rute Jakarta-London mereka harus berkoordinasi terlebih dulu. "Jangan sendiri-sendiri, harusnya kordinasi terlebih dahulu. Istilahnya jadi seperti membeli rumah tipe 21 tapi beli furniture kegedean, terus kemudian AP II yang tersudutkan," sesalnya.
Tri beranggapan dengan landasan yang ada saat ini sebenarnya dapat mengakomodir Garuda bila ingin membuka rute. "Kalau kekuatan landasan 132 R/D/W/T dapat menampung 100 persen load factor, berarti 120 R/D/W/T juga mampu mengakomodir 90 persen lah. Pertanyaannya apa setiap hari bisa 100 load factor Garuda? Sementara kan rata-rata load factor penumpang hanya sekitar 70 persen," tegas Tri.
Seperti diketahui sebelumnya, Garuda mengumumkan pembatalan pembukaan rute langsung (Direct) Jakarta-London karena tingkat kekerasan landasan (pavement classification number/PCN) yang dimiliki Bandara Soekarno Hatta belum memunginkan pesawat Boeing 777-300ER memperoleh keuntungan untuk membuka rute tersebut. Soekarno Hatta hanya memiliki kekerasan landasan 120 R/D/W/T sedangkan untuk memperoleh untung dalam membuka rute tersebut Garuda membutuhkan 132 R/D/W/T. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengungkapkan rasa kecewanya pada PT Garuda terkait alasan batal mendatangkan pesawat Boeing
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024