Apa Benar Menkeu akan Memangkas THR PNS dan Gaji ke-13?
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mempertanyakan kebijakan Presiden Jokowi yang meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengkaji perlu tidaknya THR PNS (Tunjangan Hari Raya Pegawai Negeri Sipil) dan Gaji ke-13 PNS tahun ini dibayarkan.
Langkah itu dilakukan untuk menghemat keuangan negara yang fokus menangani wabah virus corona COVID-19.
"Apakah sumber-sumber pembiayaan yang sudah direncanakan pemerintah sebelumnya masih kurang untuk memenuhi pembiayaan penanganan covid-19, sampai harus menyentuh belanja pegawai?” kata legislator yang beken disapa dengan panggilan Hergun ini, Selasa (7/4).
Diketahui, pemerintah telah menyiapkan stimulus sebesar Rp405,1 triliun untuk penanganan Covid-19.
Di antara sumber-sumber pembiayaan yang sebelumnya disampaikan adalah memanfaatkan dana dari Saldo Anggaran Lebih (SAL), dana abadi, dana Badan Layanan Umum (BLU).
Pemerintah juga berencana mengurangi penyertaan modal negara (PMN) pada BUMN. Berdasarkan catatan terakhir, kata wakil ketua Fraksi Gerindra DPR ini, SAL yang dimiliki pemerintah mencapai Rp160 triliun. Sementara sumber-sumber lain sedang dihitung oleh pemerintah.
Sumber pendanaan lain yang akan dimanfaatkan adalah meminta BI untuk membeli SBN di pasar perdana.
Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyampaikan telah mengidentifikasi antara Rp56 sampai Rp59 triliun dana desa bisa dialihkan untuk menangani virus Corona.
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mempertanyakan apa benar Menkeu Sri Mulyani akan memangkas THR PNS dan gaji ke-13 PNS untuk penanganan virus corona.
- PPN Bakal Naik 12 Persen, Gaikindo Merespons Begini
- Sri Mulyani Keukeuh PPN Naik jadi 12 Persen pada 2025, Siap-Siap ya Rakyat!
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- PPPK Jangan Khawatir dengan Masa Depannya, yang Bilang Pejabat Penting
- Dana Sertifikasi Guru PNS dan PPPK Cair, Alhamdulillah
- Terbitkan SE, Pemkab Natuna Pastikan tidak Mengangkat Tenaga Non-ASN Lagi