Apa Benar Pak Harto Pernah Lari Meninggalkan Pertempuran?
Jumat, 04 Desember 2015 – 15:15 WIB
Ia pulang kampung ke Kemusu, sekira 37 km dari Candi Borobudur. Sesampai di kampung, kena malaria.
Baca Juga:
1 November 1942. Di bawah kekuasaan Jepang, Soeharto mendaftar sebagai sukarelawan pasukan kepolisian Jepang, Keibuho.
Dia ditempatkan di Yogyakarta sebagai pembantu kepala polisi.
"Atas arahan dari atasannya, 8 Oktober 1943, Soeharto masuk PETA sebagai shodanco, komandan peleton," ungkap Roeder.
Sempat bertugas di Wates, sebelah timur Yogya, kemudian dikirim ke Sekolah Tinggi Militer Jepang di Bogor.
Sekolah itu sekarang jadi Museum PETA Bagor.
1944 Soeharto lulus dengan pangkat cudanco, ditempatkan di Solo sebagai komandan kompi.
Sebentar kemudian dia dipindahkan ke Madiun sebagai perwira staf di markas PETA.
ZAMAN Belanda, jadi tentara Belanda. Zaman Jepang, jadi polisi Jepang. Indonesia merdeka, jadi tentara republik. Ini dia kisah Pak Harto. Wenri Wanhar
BERITA TERKAIT
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono