Apa dan Siapa di Koin Rp1000?
Berikut bunyi perundingan itu, dicuplik utuh dari dokumen “Perslah Pembitjaraan Antara PT Gupernur Sunda Ketjil Dengan Tuan V Beuge, CO AMACAB”...
Van Beuge—selanjutnya disingkat VB: Pertemuan tidak resmi ini diadakan ialah untuk menghindari kemungkinan adanya salah paham antara penduduk dengan tentara pendudukan Serikat yang datang di pulau ini.
Sebagai diketahui Bali dan Lombok, demikian juga Jawa dan Sumatera termasuk daerah yang diduduki oleh tentara Inggris.
Kedatangan tentara pendudukan ini mempunyai maksud; memperlucuti senjata tentara Nippon; melepaskan dan mengurus tawanan perang; menjaga keamanan dan ketentraman umum.
Yang datang kemarin adalah pasukan-pasukan Belanda dengan serdadu-serdadunya yang terdiri dari orang-orang Belanda semua, termasuk dalam komando Letnan Jendral Inggris yang pada tanggal 8 bulan ini akan datang dengan pesawat terbang.
Pemimpin pasukan Belanda ini ialah Letnan Kolonel Ter Meulen, yang membawa perintah-perintah Serikat, yang tersimpul dalam tiga macam kewajiban itu.
Serdadu-serdadu Nippon yang dibenci oleh penduduk di sini akan diperlucuti senjatanya dan dikumpulkan di suatu tempat, dengan dijaga oleh serdadu-serdadu Belanda. Kalau keadaan pelayaran sudah mengizinkan dan tersedia kapal-kapal yang cukup jumlahnya, mereka akan lekas dikirim kembali ke negerinya.
Yang terpenting dalam waktu dekat ini ialah mengatur keamanan, sebagaimana dibicarakan dengan para raja baru-baru ini.
KALI ini cerita lakon di koin Rp1000 yang baru; Ktut Pudja. Bukan kisahnya sebagai anggota PPKI. Bukan pula sebagai saksi perumusan dan pembacaan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Presiden Jokowi Apresiasi Blok Rokan, Ini Paling Terbesar dan Produktif dalam Sejarah