Apa dan Siapa di Koin Rp1000?

Apa dan Siapa di Koin Rp1000?
Wajah Ktut Pudja terukir di koin Rp1000. Foto: Public Domain.

Pemerintahan di pulau ini sekarang dijalankan oleh Gabungan Raja-Raja; hal itu telah dibicarakan pula dalam rapat pada tanggal 28 bulan yang lalu di Klungkung.

Demikianlah maka tentara pendudukan sama sekali tak akan mencampuri urusan pemerintahan, karena kewajiban kami hanyalah tiga macam itu saja sebagaimana diperintahkan oleh Serikat.

Kalau ada perampokan, perampasan atau pembunuhan misalnya, kami akan mencampurinya, setelah diminta oleh pemerintah di masing-masing daerah.

Dalam keadaaan demikian polisi Indonesia dan serdadu-serdadu kami harus bertindak bersama-sama. Janganlah kita sekarang membicarakan soal-soal politik, karena soal-soal itu akan dirundingkan oleh Gubernur Jendral Van Mook dengan kabinet Soekarno.

Baiklah kita menunggu keputusan pembicaraan di Betawi itu saja karena pada akhirnya yang berlaku ialah keputusan senteral. Marilah kita bekerja bersama-sama untuk keamanan dan kemajuan negeri.

Adapun tentang Pulau Bali, termasuk dalam republik atau tidak, tergabung dengan pulau-pulau lain atau berdiri sendiri, tergantunglah pada keputusan pembicaraan di Betawi itu.

Maksud kami tak lain ialah supaya penduduk di sini mendapat kesenangan lagi sebagai sediakala. Pemerintah Belanda suka menolong penduduk di sini, misalnya kalau kebutuhan obat-obatan, mesin-mesin, cangkul-cangkul untuk kaum tani dan lain-lainnya.

Karena itu saya ingin mendapat keterangan dari tuan-tuan tentang keadaan Pulau Bali, ialah yang berkenan dengan kesehatan, perekonomian, pertanian dan lain sebagainya.

KALI ini cerita lakon di koin Rp1000 yang baru; Ktut Pudja. Bukan kisahnya sebagai anggota PPKI. Bukan pula sebagai saksi perumusan dan pembacaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News