Apa Dosa Fahri Hamzah?
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menyarankan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa terbuka terkait isu pecopotan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.
Bersikap terbuka itu menurut Siti, sangat penting agar PKS tidak dituding otoriter terhadap kadernya.
"Menurut saya, PKS harus bisa lebih terbuka mengenai isu pergantian Fahri Hamzah. Kalau memang dikatakan Fahri melanggar aturan, aturan mana yang dia langgar, apakah UU, AD/ART partai atau aturan yang mana? Ini penting agar PKS tidak dituduh otoriter terhadap Fahri Hamzah," kata Siti Zuhro, di Jakarta, Senin (1/2).
Siti Zuhro
Kalau Fahri dianggap terlalu kontroversial dan kerap menimbulkan kegaduhan lanjut Siti, PKS harus bisa menjelaskan secara terukur bahwa kegaduhan tersebut merugikan PKS sehingga tidak ada jalan lain kecuali mencopot sang pembuat gaduh dari jabatannya.
"Kalau Fahri dianggap kerap melakukan kegaduhan dan merugikan partai, itu harus diungkap. Jangan gunakan alasan itu masalah internal PKS sehingga publik tidak boleh tahu apa kesalahan Fahri. Saya ingatkan, institusi partai adalah milik publik, jangan sampai dipersonifikasi," tegasnya.
Menurut Siti, boleh saja rezim yang berkuasa di PKS saat ini mengganti kader-kader yang dekat dengan rezim penguasa terdahulu. Tapi harus tetap dengan cara yang baik.
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menyarankan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa terbuka terkait
- Dony & Pandu Jadi Pengendali Danantara, Legislator: Kami Akan Mengawasi
- Memfasilitasi Masyarakat, Program Balik Kerja Bareng BPKH Kembali Hadir
- Momen Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Puan Saat Peluncuran Danantara
- Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Bernilai Rp 20,1 Miliar di Cirebon
- Hasil Audit, Sebegini Jumlah Peserta Seleksi PPPK Tahap 1 Dibatalkan Kelulusannya
- Bocah 6 Tahun Tewas Terjepit Pipa Kolam Renang di Garut