Apa Kekhawatiran Guru Asal Indonesia Jika Sekolah Australia Kembali Dibuka?

Pengalaman guru asal Indonesia di tengah pandemi di Australia

Rina Prestiana adalah guru asal Indonesia yang sekarang mengajar bahasa Indonesia untuk kelas 7,8,9 di Marist College di Bendigo, yang letaknya sekitar 153 km dari Melbourne.
Dia mengajar di sekolah tersebut sejak tahun 2019, setelah sebelumnya mengajar di Wallan Secondary College yang terletak sekitar 62 km dari Melbourne, sejak 2008.
Sejak adanya pendemi COVID-19, Rina hanya ke sekolah sehari seminggu untuk mengawasi murid-murid yang belajar di Marist College.
"Kami sejauh ini mengikuti keputusan sekolah saja. Setelah kerja dari rumah, datang ke sekolah sehari menyenangkan juga karena ada perubahan suasana, saya bisa berinteraksi langsung dengan siswa," kata Rina dalam percakapan dengan wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya.
Rina mengatakan dia sebenarnya lebih suka untuk mengajar dengan tatap muka, namun dalam keadaan sekarang dia mendukung kebijakan di Victoria untuk tetap membuat murid-murid belajar dari rumah.
"Saya lebih kawatir kalau sekolah dimulai kembali sebelum situasi ini pulih sempurna."
"Saya ingin sekolah mulai saat semua aman. ..di semua daerah." kata Rina.
Membuka lebih susah daripada menutup. Itulah yang terjadi dengan kemungkinan pembukaan kembali sekolah di Australia saat kasus positif corona di negara ini semakin menurun
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia