Apa Motif Baku Tembak Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo? Reza: Situasi Hidup Mati
jpnn.com, JAKARTA - Aksi baku tembak polisi yang melibatkan Bharada E dengan Brigadir J alias Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat mendapat perhatian publik.
Brigadir Yosua tewas terkena tembakan rekannya sesama anggota Polri di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) sekitar pukul 17.00 WIB.
Apa motif baku tembak polisi yang menggemparkan publik itu?
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan banyak hal yang kemungkinan menjadi motif kasus baku tembak tersebut.
Kemungkinan terbesar karena situasi genting untuk mempertahankan diri.
"Kalau genting, tidak mungkin personel mengikuti SOP (standar operasional prosedur)," kata Reza kepada JPNN.com, Senin (11/7).
"Dalam situasi hidup atau mati, proses berpikir manusia bersifat spontan, snap judgment. SOP, aturan, dan norma-norma apa pun pasti terabaikan," sambung Reza.
Pria kelahiran Jakarta 19 Desember 1974 itu menambahkam jika polisi dalam situasi genting tetap memakai SOP, yang bersangkutan bakal tewas lebih cepat.
Apa moti baku tembak polisi di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menyebabkan Brigadir Yosua ewas? Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel bilang begini.
- Kasus Guru Honorer Supriyani: Dokter Forensik Ungkap Kondisi Luka di Paha Siswa, Ternyata
- Spesialis Pencurian Toko Baju Lintas Provinsi Diamankan, Kerugian Rp2 Miliar
- Efek Kasus Guru Honorer Supriyani: Camat-Jaksa Hilang Jabatan, Polisi Diperiksa Propam
- Propam Periksa Guru Supriyani soal Permintaan Rp 50 Juta dari Polisi
- Polisi Membongkar Jaringan Situs Judi Online yang Melibatkan Oknum Komdigi, Hardjuno Wiwoho Merespons
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi