Apa Perlu Gerindra Gelar Aksi Massa Besar-Besaran?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andre Rosiade menilai, penanganan kasus politikus Partai NasDem Victor Laiskodat merupakan pertaruhan ujian terhadap netralitas Polri.
Karena itu Polri diminta menuntaskan kasus itu.
Jangan sampai, kata dia, muncul kesan tidak bisa dipercaya menjaga pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang.
"Bagaimana mungkin Polri bisa dipercaya dalam menjaga pemilu 2019, jika tidak bisa menuntaskan kasus VL yang terang benderang melakukan penghasutan, ujaran kebencian dan dugaan penistaan agama," ujar Andre di Jakarta, Jumat (24/11).
Menurut Andre, Gerindra selama ini telah menahan diri dan menyerahkan seluruh penanganan kasus Victor saat bebicara di hadapan konstituennya di NTT, Agustus lalu ke jalur hukum.
Namun, sampai saat ini Gerindra belum melihat ada itikad baik dari Polri.
"Malah yang ada petinggi Polri menyatakan VL dilindungi hak imunitas. Pernyataan itu sangat melukai dan tidak bisa diterima. Kami minta dan mengingatkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersungguh-sungguh menyelesaikan kasus ini. Apa perlu Gerindra melakukan aksi massa besar-besaran untuk menuntut penuntasan kasus ini. Apa perlu kasus Ahok jilid 2 baru diproses," katanya.
Andre mengingatkan, Indonesia merupakan negara hukum. Karena itu penegak hukum harus benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya dengan profesional.
Gerindra ingin kasus Viktor Laiskodat segera dituntaskan
- Andre Rosiade Bawa Kabar Baik soal Pembangunan Infrastruktur di Sumbar
- Gerindra Kuasai Komisi yang Bermitra dengan Polisi, Jaksa, dan KPK
- Habiburokhman Gerindra jadi Ketua Komisi III DPR RI
- Gerindra Dukung Penuh Sinergi Program Pendidikan Ahmad Ali-AKA dengan Prabowo
- Budiman Sudjatmiko Ditunjuk Prabowo Pimpin Lembaga Baru, Tugasnya Selesaikan Masalah Kemiskinan
- Gerindra: Belum Ada Nama Calon Menteri yang Dimasukkan PKS