Apa Sih Solusi dari Kelompok Oposisi demi Perangi Terorisme?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menyatakan, kelompok oposisi semestinya tidak sekadar melontarkan penolakan atas rencana Presiden Joko Widodo melibatkan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI dalam perang melawan terorisme. Menurutnya, pihak yang memosisikan sebagai oposan pemerintah seharusnya juga menyodorkan solusi bagi upaya memerangi terorisme.
"Jadi, ketika tidak setuju, tak cukup hanya menyatakan penolakan. Tapi harus disertai solusi," ujar Hendri kepada JPNN, Sabtu (19/5).
Pengajar di Universitas Paramadina itu menegaskan, aksi terorisme sudah sangat meresahkan. Pelaku teror, katanya, ingin membuat ketakutan di tengah masyarakat dengan aksi bom bunuh diri dan menyerang sejumlah markas kepolisian.
"Ini kondisinya harus ditangani serius. Jadi harus bisa memberikan solusi. Ini kan harus extraordinary, tak mudah mengatasinya," ucap Hendri.
Founder lembaga survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedaiKOPI) itu mengharapkan semua pihak memahami kondisi bangsa saat ini. Dengan demikian penyelesaian masalahnya juga dapat lebih baik.(gir/jpnn)
Seharusnya pihak oposisi tidak sekadar menolak rencana Presiden Jokowi mengaktifkan Koopssusgab TNI dalam memerangi terorisme, tetapi juga memberi solusinya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Menteri Imigrasi: Ada Syarat Membebaskan Jemaah Islamiyah
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- NasDem Mau Ajak Jokowi Bergabung? Willy Singgung Kenyamanan Pundak Surya Paloh