Apa TNI gak Bisa Berkoordinasi dengan Polri Lagi?
jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf sempat mempertanyakan 'digeruduknya' kediaman Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Hal itu dia pertanyakan kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Dia mempertanyakan mengapa hal itu bisa terjadi sebab Undang-undang 9/98, tentang Penyampaian Pendapat di Muka Umum menyatakan, tidak dibolehkan unjuk rasa di rumah pribadi.
"Saya kemarin kebetulan sedang rapat dengan Menhan dan Panglima jadi itu saya tanyakan, kenapa? Kan ada undang-undang bahwa mantan presiden itu juga ada perlindungannya," ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2).nasi
Dia juga sempat mempertanyakan tidak adanya koordinasi pihak kepolisian kepada paspampres, yang menjaga kediaman SBY sebelum demonstrasi itu berlangsung.
"Kemarin saya juga tanyakan ke panglima, kan ada paspampres. Kan melekat, kalau nggak salah grup D. Nah kok bisa ya? Apakah sekarang TNI nggak bisa berkoordinasi dengan Polri lagi? Nah ini ada apa," tegas dia.
Kata dia, aksi unjuk rasa harus ada izin dari pihak kepolisian. Karenanya, dia meminta agar pemerintah mengusut tuntas aksi tersebut.
"Sudah dilanggar kan harus ada penegakan hukum. Apalagi ini di rumah mantan presiden," sebutnya.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf sempat mempertanyakan 'digeruduknya' kediaman Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
- SBY Bapaknya Honorer Indonesia, Jokowi dan Prabowo Apa ya?
- Prabowo Diminta Contoh SBY: Angkat Honorer Jadi PNS dan Rutin Naikkan Gaji
- Proliga 2025: Jakarta LavAni Revans Lawan Bhayangkara Presisi, Ekspresi SBY Jadi Sorotan
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- PBVSI Apresiasi Saran dari SBY Soal Jumlah Peserta Proliga 2025