Apa Tujuan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI Hari Ini?
jpnn.com, JAKARTA - Panitia aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI Budi Setiawan memastikan kegiatan mereka tetap berlangsung meskipun ada selebaran yang menyatakan acara itu diundur.
"Tidak benar, acara tetap berlangsung. Tidak diundur," ujar Budi seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/9).
Dia menilai ada pihak-pihak tertentu yang menginginkan acara tersebut batal diselenggarakan.
Ketua Panitia Edy Mulyadi mengemukakan, massa yang berasal dari Jabodetabek akan berkumpul di Bundaran HI sebelum berjalan menuju Istana Merdeka pagi ini.
"Dengan semangat Mujahid 212 mari kembali bersama-sama lakukan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik," tutur Edy.
Edy menjelaskan umat Islam ingin memberikan kontribusi maksimal untuk perubahan Indonesia manjadi lebih baik. Hal yang menjadi dasar pertimbangan perubahan tersebut antara lain, aksi mahasiswa masih dihadapi oleh aparat dengan sikap represif hingga menimbulkan korban luka, hilang, bahkan ada yang meninggal dunia.
Kemudian, munculnya aksi para pelajar sebagai sebuah fenomena yang sebelumnya tidak pernah terjadi dalam ekskalasi politik. Selanjutnya, kerusuhan di Wamena, Papua, dengan korban puluhan jiwa dan eksodus warga pendatang keluar dari wilayah tersebut.
Kemudian, bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat oleh Pemerintah, telah menyebabkan ratusan ribu warga terkena pekatnya asap dan menderita sakit infeksi pernapasan. (antara/jpnn)
Budi Setiawan memastikan aksi Mujahid 212 tetap berlangsung hari ini meski ada selebaran yang menyatakan acara itu mundur.
Redaktur & Reporter : Adek
- Dicap Pengkhianat, Habibburokhman Gerindra Dilempari Botol di Depan Gedung DPR
- 3.929 Personel Gabungan Amankan Demo di Depan Gedung DPR
- Survei SMRC: Mayoritas Massa 212 Dukung Prabowo di Putaran Kedua Pilpres
- Punya Histori, Prabowo Paling Berpeluang Didukung 212 dan FPI
- Alumni 212: Prabowo Minta Didukung, tetapi Tak Mencolok
- Gus Yusuf: Pentolan 212 Masih di Barisan Prabowo, tetapi Diminta Tiarap Dulu